Memasuki Era Baru: Gen Z di SMK Negeri Kudu Bersuara Melawan Bullying !

Sebagai bagian dari proses pengenalan awal siswa baru, SMK Negeri Kudu memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan tema Anti Perundungan. Dalam atmosfer persatuan dan kesetaraan, MPLS tahun ini bertujuan untuk membekali siswa baru dengan pemahaman yang kuat akan pentingnya menghormati, mendukung, dan menjaga kesejahteraan sesama.

Kemeriahan ikrar anti bullying yang disaksikan Pengawas Pembina

Pentingnya pemahaman anti perundungan tak dapat disepelekan, terutama di lingkungan pendidikan. Dengan mendalami nilai-nilai inclusivity, kerjasama, dan penghargaan terhadap keberagaman, siswa dapat membentuk lingkungan belajar yang aman, positif, dan mendukung untuk semua individu di sekolah.

Perundungan atau bullying dapat memiliki dampak yang merusak, baik secara emosional maupun psikologis bagi korban. Pemahaman tentang berbagai bentuk perundungan, seperti intimidasi, pencemoohan, atau diskriminasi, menjadi langkah awal dalam mencegah dan melawan perilaku buruk ini.

Penandatanganan komitmen anti perundungan

Dalam MPLS, siswa baru diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi, permainan peran, dan kegiatan kolaboratif lainnya yang bertujuan untuk memperkuat kesadaran mereka terhadap bahayanya perundungan dan cara-cara untuk menghadapinya. Memperkuat rasa kebersamaan dan empati dapat membantu menciptakan budaya sekolah yang inklusif, saling mendukung, dan bebas dari perundungan.

SMK Negeri Kudu memprioritaskan penciptaan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung bagi siswa dan tenaga pendidik. Melalui tema Anti Perundungan dalam MPLS, diharapkan bahwa setiap siswa baru akan membawa pesan penting ini dalam setiap interaksi mereka, serta berperan aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang ramah, penuh penghargaan, dan bebas dari perundungan. Kesadaran dan tindakan positif siswa menjaga keberlangsungan pendidikan yang harmonis dan produktif bagi semua pihak di SMK Negeri Kudu.

(admin/zen)