Kadang persiapan psikis jauh mendominasi keberhasilan dalam mengerjakan soal uji sertifikasi. Tes pilihan ganda tidak ada jawaban salah, asesor memahami tingkat pengambilan suatu keputusan dari problem solving yang diberikan. Profesi mandor konstruksi seharusnya cakap dan bertindak cepat walau tetap kehati-hatian di nomorsatukan, karena tugas mandor konstruksi ialah mengatur / mengkoordinasi lini dibawahnya, bagaimana pekerjaan bisa berjalan dengan lancar.
Dalam wawancara, asesor menanyakan sikap terhadap lingkungan kerja dan menggali potensi sumber daya manusia. Dialog menggelitik terjadi, asesor bertanya tentang pekerjaan orangtua, dijawab oleh anak, orangtua saya tukang. Pertanyaan berlanjut, lebih pandai mana kamu dibanding orangtuamu, dijawab orangtua. Asesor tersenyum, “ kamu ini sedang memperjuangkan sertifikat mandor konstruksi, tukang itu dibawahnya mandor, harusnya kamu lebih pinter dari bapakmu. Makanya asah terus kemampuanmu, supaya mandor kompetensinya lebih dari tukang.” ujarnya.

Refleksi dari asesor
Salah satu yang menjadi catatan asesor saat closing meeting adalah uji praktek. Soal yang semestinya mudah menjadi sulit. Misalnya praktek membuat bowplank yang berfungsi untuk menentukan titik bangunan, membuat dimensi pondasi, ada sebagian siswa yang kesulitan. Pertanyaan lisan bisa terjawab tetapi prakteknya masih kesulitan. Solusinya, imbangi teori yang sudah diberikan oleh sekolah dengan praktek yang lebih banyak.

Soal praktek 1

Soal praktek 2

Soal praktek 3
(admin/zen)