Telur asin lazimnya memakai telur bebek karena kualitas kulit telur bebek lebih baik daripada kulit telur ayam. Cangkang telur bebek lebih tebal, dan lebih baik dalam menyerap garam. Tekstur telur bebek lebih kenyal dan lebih lezat dibanding telur ayam. Telur bebek mengandung kolesterol lebih tinggi daripada telur ayam. Satu butir telur bebek mengandung 9 gram protein, 9,6 gram lemak dan 1 gram karbohidrat, dan lemak omega-3. Ketika telur bebek diasinkan, tidak ada yang berubah pada komposisi vitamin, mineral, protein, lemak, dan karbohidratnya. Namun telur bebek yang diasinkan ini mengandung natrium yang cukup tinggi, mengingat ada telur asin yang rasanya sangat asin.

Di hari ke 5 dan 6 siswa kelas XII aphp masih melaksanakan Uji Kompetensi Keahlian pembuatan telor asin dan penghitungan analisa usaha dengan jumlah peserta tiap ruang 8 siswa dengan 2 penguji internal dengan menggunakan 2 ruang terpisah. Sebelum anak-anak memasuki tempat praktek ibu Pravita M, S.TP selaku penguji internal memberikan pengarahan lebih dahulu. Dalam proses pembuatan telor asin yang harus dilakukan pertama kali adalah memilih telor bebek dengan kualitas bagus yaitu dengan cara di tes dengan mencelupkan telur bebek ke dalam air apabila tenggelam maka telur bebek dalam kondisi bagus, dilanjutkan dengan mencucinya dan sedikit diamplas supaya bersih. Jangan lupa batu batanya dihancurkan dulu kemudian di ayak supaya menghasilkan batu bata yang lembut.
![]() | ![]() |
Adonan yang digunakan dalam pembuatan telur asin terbuat dari garam dapur, bubuk bata merah dengan perbandingan 1 : 1. Campuran tersebut diaduk merata kemudian ditambah air sampai membentuk adonan yang kental.

Telur yang telah dicuci dan ditiriskan, dibungkus dengan adonan di atas, kemudian ditempatkan dalam wadah yang telah berisi bubuk batu bata merah. Agar tidak melekat satu sama lain, telur yang telah dilumuri adonan diletakkan didisela-sela bubuk batu bata merah. Pemeraman dilakukan diruang terbuka selama 7 – 10 hari.

Yang istimewa di hari Rabu, 8 Maret 2023 adanya kunjungan dari pengawas sekolah yaitu bapak Iksanul Mochtar,ST.,MT yang didampingi oleh KaProg APHP ibu Kuswandari, SP. Dalam kunjungannya bapak pengawas menanyakan bahan apa yang dipergunakan dalam pembuatan telor asin. Dengan antusias anak-anak menjawab dengan lugas ”batu bata, garam dan air” jawabnya. Kemudian lanjut berkeliling ke lingkungan sekolah untuk memantau, memeriksa dan memastikan layak/tidaknya kondisi laboratorium dan ruang lainnya. Setelah dari APHP bapak pengawas berkeliling ke lingkungan sekolah sekitar untuk memantau UKK di jurusan-jurusan lain.
Setelah waktu Pembuatan Telor asin dan Uji Penghitungan Analisa Usaha berakhir, anak-anak di beri pengarahan kembali oleh penguji lainnya yaitu Ristiyono Catur, SP. Alhamdulilah ujian hari ini kalian melakukannya dengan baik dan sesuai dengan waktu yang diberikan, jangan lupa 10 hari lagi telor-telor bebek yang sudah dieramkan segera diambil dan dicuci bersih kemudian direbus selama 3-4 jam. Setelah itu segera ditiriskan, dan kemas dengan kemasan serta label yang sudah disiapkan sebelumnya. Baru nanti bisa dipasarkan.

Ristiyono Catur, SP menambahkan “dihari terakhir Uji pembuatan telor asin ini diharapkan kalian mendapatkan pengalaman berharga mulai dari proses produksi, pengemasan sampai dengan pemasaran telur asin”
By_KhrisnaNa