Membentuk Karakter Siswa Melalui Kegiatan Istighosah

Membentuk Karakter Siswa Melalui Kegiatan Istighosah

Ipung Kurniawan S.Pd.I (Guru PAI SMK Negeri Kudu)

Pendidikan sudah selayaknya hadir sebagai solusi atas segudang persoalan yang dihadapi bangsa. Termasuk di antaranya adalah pembentukan karakter siswa, sebagaimana substansi dalam implementasi kurikulum merdeka (IKM) yang didengungkan selama ini. Meskipun tidak semua persoalan bangsa mesti diakomodasi ke dalam struktur kurikuler pendidikan kita.

Di samping itu, pendidikan juga diharapkan tetap diimbangi dengan kecerdasan spiritual atau Spiritual Quotient (SQ). Secara etimologi, SQ adalah kecerdasan seseorang dalam mengembangkan akal budi. Sehingga dia mampu mengolah pikiran, memahami segala hal dengan baik, berkat ketajaman pikirannya. 

Secara istilah, kecerdasan spiritual adalah energi batin non-jasmani yang meliputi emosi dan karakter. Kecerdasan ini menekankan pada sarat akan moral, kasih sayang, cinta dan memberikan kemaslahatan untuk umat (manfaat). 

Menurut Yusuf Abdhul Aziz (2022), SQ tidak dimiliki oleh banyak orang. Orang cerdas dan orang pintar, ternyata dua hal yang berbeda. Orang pintar belum tentu cerdas. Itu sebabnya, banyak orang yang pintar secara akademik. Namun dalam menyikapi kehidupan, belum tentu bisa memaknai dengan pikiran yang jernih, positif dan legowo. 

Orang yang memiliki SQ akan dengan mudah menunjukkan beberapa ciri. Di antaranya memiliki fleksibilitas dalam pola interaksi yang ditunjukkan. Dia akan terus menunjukkan kesadaran diri terhadap lingkungan. Terhadap masalah kehidupan, dia akan dengan berani menghadapinya. Tentu dengan memiliki pemikiran yang holistik, bukan parsial.

Indikator seseorang memiliki SQ adalah bersikap rendah hati, merasakan kebahagiaan dan dipenuhi tanggung jawab, baik kepada Tuhan, diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Kecerdasan spiritual sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Karena spiritual bisa digunakan untuk membendung perilaku yang kurang baik untuk menjadi lebih baik. Kecerdasan spiritual merupakan fasilitas yang membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan berdamai dengan persoalannya itu.

Kecerdasan SQ memungkinkan seseorang untuk merenungkan nilai-nilai, moralitas dan koneksi dengan alam serta manusia lainnya. Ini bukan hanya tentang agama, tapi juga tentang mencari kedamaian batin dan mengembangkan pemahaman tentang diri seseorang dalam konteks yang lebih luas. Jadi, kecerdasan SQ membantu siswa menjalani kehidupan yang lebih berarti dan mendalam, membuka pintu untuk pertanyaan yang lebih dalam tentang eksistensi dan tujuan hidup.

Pembiasaan istighosah di sekolah searah dengan substansi itu. Bahwa diharapkan mampu meningkatkan dan menjaga stabilitas SQ yang dimiliki dalam diri siswa. Pada tataran tertentu, karakter siswa akan terbentuk dengan baik, sebagaimana tujuan awal pendidikan.

(Ipung/z)

3 thoughts on “Membentuk Karakter Siswa Melalui Kegiatan Istighosah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *