Refleksi Penghujung 2023 : Sudahkah Kita Memanfaatkan PMM?

Ibu dan Bapak Guru yang berbahagia, cermati fakta berikut :

1,8 juta guru memanfaatkan Pelatihan Mandiri, 875.000 telah mengimplementasikan dalam Aksi Nyata, Lebih dari 670.000 telah mengunduh Perangkat Ajar yang bisa diterapkan di kelas, Lebih dari 54.000 komunitas belajar hadir di seluruh Indonesia, belajar dan berbagi Praktik Baik, Lebih dari 11.000 webinar dari komunitas belajar terlaksana, lebih dari 194.000 unggahan Bukti Karya. [ Sumber : @ditjen.gtk.kemdikbud (2023). Kilas Balik 2023 Bersama Platform Merdeka Mengajar. ( Instagram Post). https://www.instagram.com/p/C1Y-HKVJTGv/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA== ]

Mari kita tanyakan pada diri sendiri, apakah kita sudah mengambil bagian dari hal-hal tersebut ?

Pergantian tahun adalah momen yang tepat untuk melakukan refleksi dan evaluasi diri. Kita dapat merenungkan apa yang telah kita capai selama setahun terakhir, dan apa yang ingin kita capai di tahun yang akan datang. Setiap tahun yang berlalu adalah kesempatan yang berharga untuk tumbuh dan berkembang. Tak perlu sia-siakan waktu yang kita miliki. Setiap orang memiliki kesempatan untuk berubah. Tidak ada yang terlambat untuk memulai sesuatu yang baru. Jika kita ingin mengubah hidup kita, kita harus mulai dari diri sendiri.

Era Merdeka Mengajar memacu guru untuk mengembangkan diri & menguasai Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan bagi guru untuk menyusun sendiri Modul Ajar berdasarkan capaian pembelajaran. Sangat penting memahami struktur Kurikulum Merdeka, asesmen formatif, dan pembelajaran berbasis projek. Kompetensi digital,  memananfaatkan Platform Merdeka Mengajar untuk mengakses berbagai RPP referensi, modul belajar, dan bahan mengajar lainnya. Menguasai teknologi untuk membuat media pembelajaran yang menarik dan interaktif. Pembelajaran berdiferensiasi, mengenali karakteristik dan gaya belajar masing-masing murid. Menyusun strategi pembelajaran yang mengakomodasi kebutuhan belajar yang berbeda-beda.

Guru sebagai  fasilitator dan motivator pembelajaran seharusnya bisa menciptakan suasana belajar yang kondusif dan mendorong murid untuk aktif bertanya, berdiskusi, dan mengeksplorasi pengetahuan. Fokus pada keterampilan abad ke-21, memberikan feedback yang spesifik dan solutif untuk membantu murid belajar dari kesalahan dan meningkatkan prestasinya.

Berkarya dan berkolaborasi. Memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar untuk mengunggah dan membagikan pengalaman, RPP, dan inovasi-inovasi pembelajaran. Belajar dari guru lain. Menjalin kerja sama dengan orang tua dan lingkungan seperti melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses pembelajaran.

Menjaga semangat belajar dan profesionalisme. Evaluasi secara rutin metode pembelajaran dan terus mencari cara untuk meningkatkan efektivitasnya dengan menjaga semangat belajar dan motivasi. Perlu diingat bahwa guru yang kreatif dan inovatif akan turut melahirkan murid-murid yang kreatif dan berprestasi. Jalin komunikasi yang terbuka dan positif dengan murid, orang tua, sesama guru, dan kepala sekolah.

Menerapkan Merdeka Mengajar memang tidak mudah, tapi dengan semangat belajar dan tekad yang kuat, guru-guru Indonesia bisa menjadi fasilitator dan motivator yang handal untuk generasi muda yang kreatif dan berwawasan luas. PMM menjadi referensi yang wajib dan wajib untuk dijelajahi. Tahun berganti, pemikiran bertambah luas dan manfaatkan waktu berenang bahkan menyelam untuk mengambil mutiara dari PMM.

(admin/zen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *