Renungan Malam, Maksimalkan Potensi untuk Berbakti

Renungan Malam, Maksimalkan Potensi untuk Berbakti

Kecerdasan ada beberapa jenis, yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Seseorang yang memiliki IQ tinggi saja tidaklah cukup, mereka juga harus mampu mengontrol emosi dengan baik. Pengembangan kecerdasan Emosi dan Spiritual menjadi hal penting untuk  disampaikan saat perkemahan PTA di SMK Negeri Kudu.

Sholat berjamaah

Berikut disampaikan cuplikan renungan  yang disampaikan saat perkemahan tersebut.

Adik – adik …….. di tengah malam yang gelap ditemani temaramnya lampu kecil di kejauhan, cobalah adik adik merenung kembali perjalanan hidup ini dari sejak adik – adik lahir hingga saat ini, apa saja yang telah adik adik perbuat untuk membalas jasa dan pengorbanan kedua orang tua kita, yang telah bersusah payah membesarkan kita? Membanting tulang dengan tidak peduli siang atau malam, hujan dan panas, walau harus pakaian basah kering di badan, terkadang harus mencucurkan air mata menahan kepedihan menghadapi penderitaan hidup ini, meskipun harus tertawa di tengah kesedihan saat kita berada di tengah mereka, padahal mereka sakit tapi tak pernah di hiraukan kesakitannya, asalkan mereka dapat membesarkan dan membuat anak – anaknya bahagia, walaupun harus jiwa yang menjadi taruhannya, pernahkah adik – adik rasakan dan terfikirkan hal ini ?… cobalah renungkan …! dan cobalah bayangkan…! Saat adik-adik mempersiapkan untuk kegiatan Perjusa ini, tentunya tidak lepas dari orang tua kalian. Adik – adik bisa berkumpul disini karena restu dari orang tua. Apapun kalian masih tergantung pada orang tua. Mereka di rumah memendam rasa rindu kepada kalian. Tapi, apa kalian rindu dengan mereka ? Di setiap waktu mereka selalu berdoa agar kalian diberikan keselamatan. Apa itu juga kalian lakukan? Apa kalian mendoakan mereka? Kita sebagai seorang anak, wajib untuk menghormati kedua orang tua kita. Terutama pada ibu kita. Ingat dik ! Surga itu ada di bawah telapak kaki ibu.

Adik-adiku……..renungilah dalam kalbumu tentang segala apa yang engkau perbuat dan apa akibat dari semua kelakuanmu sejak engkau masih kecil hingga menginjak remaja. Renungkanlah……Ya Alloh… mulut ini penuh caci, maki kata-kata kotor, kata-kata pedih yang menyakiti hati, lidah janji yang sering mendustai, mulut yang senantiasa indah dihadapan manusia dengan segala tipu daya, yang begitu jarang menyebut nama-Mu. Kedua mata indah yang buta akan gemerlap dunia, selalu disinari cahaya neraka. Telinga penuh akan bisikan maksiat dunia, tak acuhkan suara-suara dzikir dan doa. Tak pernah mendengarkan seruan-Mu, tak bersegera saat azan berkumandang. Tangan yang jarang bersedekah penuh serakah, begitu kotor akan debu dosa-dosa, kaki lincah yang seharusnya kulangkahkan menuju jalan-Mu tapi selalu berbelok ke lubang kenistaan, menuju jalan sesat tanpa ujung. Otak cerdas namun selalu picik demi mendapatkan kepuasan dunia semata, perut ini selalu lapar akan nikmat dunia, mengisinya hingga penuh tanpa belas kasih kepada orang kafir.

Waktu yang mungkin terbuang sia-sia oleh kelalaian dan kesombongan yang tak pernah hilang meski terpapar panas matahari. Ya Alloh….kenapa aku ini….?? Masih lalai akan tugas-tugasku, masih sombong kepadamu, padahal jauh di lubuk hatiku aku ingin menjadi hambaMu yang patuh, aku ingin tunduk hanya kepadaMu, menghamparkan sejadah, menundukkan kepala bersujud kepadamu.

Adikku

Kini.. hapuslah air matamu, segarkan hatimu, dan tautkan jiwa-jiwa pandu, kibarkan semangat baru dalam dirimu.

Adikku…percayalah, Hidup adalah kemewahan, hidup adalah kegembiraan, sekalipun di hari terburuk. Kenyataan bahwa kita saat ini hidup sehingga bisa membuat keputusan, bisa melaksanakannya dan mampu membuat perbedaan tentu jauh lebih berharga dari pada segala kesulitan dan kekecewaan yang mungkin menghadang. Resapilah, saat dunia gelap gulita, hidup adalah alasan mengapa kita harus menjadi cahaya terang, kualitas hidup kita tidak tergantung pada apa pun yang kita temui, tapi pada seperti apa kita, setelah menghadapi segala rintangan.

Yakinlah adiku, hari ini adalah istimewa, karena kita diperbolehkan masuk ke hari ini. Ada kesempatan untuk tumbuh dan menggapai cita-cita ke segala arah. Hidup adalah indah bila kita menerimanya sebagai kesempatan. Dimana pun kita, apa pun yang kita hadapi, ambil keputusan untuk menikmati keindahan itu setiap hari, dan saat kita mengambil pilihan ini, dunia di sekeliling kita pun akan menjadi lebih baik. Yang terakhir dan paling utama,, tersenyumlah untuk awal yang lebih baik sebagai persembahan kepada ibu tercinta menuju masa depan dengan sejuta asa menanti untuk kau raih. Manfaatkan dan kembangkan potensi selama menjadi siswa SMK Negeri Kudu sebagai salah satu bentuk balas budi pada orangtua.

(admin/zen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *