
Jombang, 29 Oktober 2024 – SMK Negeri Kudu, dalam kolaborasi dengan Fotran Indonesia dan PMI Kabupaten Jombang, menyelenggarakan kegiatan anti bullying dan anti kekerasan seksual dengan pendekatan yang menarik dan interaktif. Kegiatan yang bertajuk “Zona Aman” ini melibatkan seluruh siswa kelas X dari berbagai kompetensi keahlian dan berlangsung di lapangan SMK Negeri Kudu.

Permainan True False
Para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diajak untuk mengikuti beragam permainan outdoor yang dirancang untuk membangun kesadaran dan komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman. Trainer yang berpengalaman dengan piawai membimbing, mengajak para siswa untuk “sharing yang baik, tinggalkan yang buruk” serta berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kenyamanan diri sendiri, teman, dan keluarga.

Gerak dan Buka Wawasan
“Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan kesungguhan hati kami untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari bullying dan kekerasan seksual,” ujar Ahmad Burhan, Wakasek Humas SMK Negeri Kudu. “Kami berharap melalui kegiatan ini, para siswa dapat memahami pentingnya menciptakan ruang aman dan nyaman bagi semua orang di lingkungan sekolah.”
Puncak kegiatan ditandai dengan deklarasi anti bullying dan anti kekerasan seksual yang dilakukan secara simbolis dengan membubuhkan cap tangan pada kain putih oleh seluruh peserta. Deklarasi ini menjadi bukti komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari bullying dan kekerasan seksual.


Cap tangan deklarasi anti bullying dan anti kekerasan seksual oleh guru dan siswa
Salah satu peserta, Rizky dari kelas X TKP, mengungkapkan rasa bangganya dan antusiasmenya setelah mengikuti kegiatan ini. “Saya merasa bangga dan bertambah wawasan setelah mengikuti kegiatan ini. Saya siap untuk melaksanakan poin-poin yang tertuang dalam deklarasi dan menjadi bagian dari solusi untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman,” ujar Rizky.
“SMK Negeri Kudu berkomitmen untuk mengawal implementasi dari kegiatan ini dan memastikan bahwa deklarasi anti bullying dan anti kekerasan seksual tidak hanya menjadi seremonial, tetapi benar-benar diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk membangun budaya sekolah yang positif dan bermartabat, serta menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi seluruh warga sekolah.” ujar Ibu Ainunnisa Jariah, Pembina yang mendampingi kegiatan.
(admin/zen)