
E-Learning (Electronic Learning)
E-learning adalah suatu sistem pembelajaran elektronik. Maksudnya, sistem pembelajaran ini memanfaatkan teknologi informasi untuk membuat materi pembelajaran hingga mendistribusikannya kepada penggunanya. E-learning merupakan gabungan dari 2 kata, yakni electronic dan learning. Secara harfiah, e-learning adalah pembelajaran secara elektronik atau proses belajar mengajar yang dilakukan secara online. Dalam praktiknya, e-learning memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana belajarnya.
Sama seperti prinsip online pada media lainnya, proses belajar mengajar dalam e-learning jadi bisa dilakukan oleh siapapun, dimana pun, dan kapanpun. Jadi, meskipun peserta didik dan pengajar berada pada lokasi yang berjauhan, hal tersebut tidak akan menjadi masalah. Karena pembelajaran dapat dilakukan secara online.
Metode pembelajaran ini cukup popoler, terutama setelah datangnya musim pandemi Covid-19. Setiap instansi tidak hanya instansi pendidikan menggunakan metode pembelajaran ini sebagai solusi pembelajaran yang tidak dapat dilakukan secara tatap muka di lokasi. Banyak perusahaan-perusahaan baik kecil maupun besar menggunakan metode pembelajaran e-learning untuk melaksanakan program training. Baik training secara realtime maupun tidak.
Meskipun demikian, SMK Negeri Kudu tetap mengutamakan pembelajaran tatap muka secara langsung di sekolah daripada menggunakan e-learning sebagai metode pembelajaran utama. Hal ini dikarenakan banyaknya manfaat yang dapat diambil lebih besar dengan melakukan pembelajaran tatap muka secara langsung. Siswa dapat bertanya dengan cepat kepada pengajar dan guru bisa memberikan pratik secara langsung kepada para siswa. Para siswa dapat memperhatikan dengan detail bagaimana guru mengajar dalam praktikum tidak hanya dari satu sudut, namun dari 360 derajat. Selain itu pembelajaran e-learning juga memiliki kekurangan yang sulit untuk diatasi seperti permasalahan stabilitas koneksi jaringan, kejujuran absensi, dan permasalahan terkait atitude lainnya.
Namun e-learning tetap menjadi media yang sangat bermanfaat sebagai media pendukung sistem pembelajaran. Seperti sebagai media pencatatan dan publikasi silabus pembelajaran, media penyimpanan file pembelajaran baik file video maupun file dokumen tertulis atau lainnya. E-learning juga sangat bermanfaat sebagai media manajemen jadwal pembelajaran bagi guru dan siswa. Apabila terjadi perubahan jadwal perubahan para siswa dapat melihatnya. Dan masih banyak manfaat laiinya yang akan diulas sebagiannya di bawah ini.
Manfaat E-Learning
- Media Pembelajaran Variatif
Dengan e-learning, pengajar bisa mengubah materi belajar ke berbagai format media. Misal video, teks, PDF, ataupun simulasi interaktif. Jadi, penyampaian materi lebih maksimal karena tinggal disesuaikan dengan kebutuhan. Tutorial Excel, misalnya, bisa dicontohkan melalui video. Bagi murid, beragamnya media pembelajaran tentu bermanfaat. Selain tidak membuat jenuh, materi juga jadi lebih mudah dipahami. Karena, teknologi membuat materi lebih interaktif, nyata, dan visualnya menarik. - Otomatisasi Proses Administrasi
Manfaat e-learning berikutnya, otomatisasi proses administrasi. Artinya, seluruh proses yang tadinya manual bisa dikerjakan oleh sistem. Mulai dari membagikan modul, mengumpulkan tugas, membagikan nilai, hingga mengadakan ujian. Platform e-learning menawarkan fitur-fitur khusus. Misalnya: assesment tools, penjadwalan otomatis, scoring, dll. - Bisa Mengakses Materi di Mana Saja dan Kapanpun
Tidak harus di sekolah e-learning memungkinkan perserta didik mengakses materi di mana saja dan kapanpun. Asal tersambung dengan internet, mereka bisa mendownload atau mempelajari materi. Sistem ini memanfaatkan cloud computing untuk menyimpan materi dan terhubung dengan internet. Jadi kalau dokumen materi terhapus, pengguna tinggal download ulang saja selama cloud tersebut masih menyimpannya. - Lebih Fleksibel
Meski guru dan murid tidak bertemu langsung, pembelajaran e-learning tetap bisa dilakukan. Saat tidak bisa hadir, kelas tetap ada dokumentasinya. Karena pembelajaran telah direkam. Sehingga, siswa tidak ketinggalan materi. Apabila pengajar memilih model asynchronous learning, proses belajar bisa lebih bebas lagi. Sebab, model pembelajaran ini bersifat pause-and-resume. Jadi, proses belajar bisa dihentikan dan dilanjutkan sesuai kebutuhan siswanya. Tentu, ini memudahkan siswa dalam mengatur ritme belajar sehingga benar-benar belajar ketika sudah siap. - Hemat Biaya Operasional
Bagi penyelenggara pembelajaran e-learning, biaya operasional bisa lebih hemat. Pengeluaran untuk perawatan infrastruktur, transportasi, dan sebagainya tidak sebanyak saat offline. Guru dan siswa juga tidak harus mengeluarkan biaya lebih banyak seperti untuk kebutuhan cetak dokumen, modul, soal, buku, dan lainnya.
Referensi:
https://www.niagahoster.co.id/blog/e-learning-adalah
https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/school-life/apa-itu-elearning