Folkore: Roro Jonggrang, Seribu Candi

Indonesia memiliki beragam tradisi dan budaya, keanekaragaman tradisi dan budaya yang dimiliki oleh Indonesia merupakan sebuah warisan peninggalan nenek moyang berupa bahasa, karya sastra lisan dan tulis. “Sastra lisan yaitu kesusastraan yang mencakup kesusastraan warga suatu kebudayaan yang disebarkan dan diturun- temurunkan secara lisan (Hutomo dalam Sudikan dan Setya Yuwono, 2014). Bentuk dari sastra lisan berupa prosa (mite, dongeng, dan legenda), puisi rakyat, seni pertunjukan. Roro Jonggrang adalah sebuah mitologi atau cerita rakyat popular dari Daerah Istimewa Jogjakarta (DIY).Roro Jonggrang adalah tokoh legendaris dalam mitologi.

Pementasan sendratari Roro Jonggrang di Candi Prambanan ( sumber https://www.tangerangraya.id/tangerang-raya/pr-1953378337/ )

Cerita Roro Jonggrang berawal ketika Raja Pengging yang ingin memperluas wilayahnya. Ia memerintahkan puteranya, Bandung Bondowoso dan pasukannya untuk menyerang Prambanan. Setibanya di Prambanan, Bandung Bondowoso langsung menyerbu ke dalam istana.Prabu Boko (Raja Boko), raja yang bertahta di wilayah Prambanan tidak tinggal diam. Ia segera menyuruh pasukannya untuk menahan serangan yang datang secara tiba-tiba. Akhirnya, pasukan Bondowoso berhasil menaklukkan Prambanan. Prabu Boko tewas terkena senjata sakti Bandowoso yang bernama Bandung.

 Kemudian abdi kerajaan, raksasa Patih Gupolo memimpin pasukannya menjauh dari medan perang.Kembali ke Istana Boko, Patih Gupolo memberitahu putri Rara Jonggrang tentang kematian ayahnya. Sang putri bersedih. Belum usai kesedihan putri, pasukan Pengging mengepung dan menguasai istana. Di saat bersamaan, Pangeran Bandung Bondowoso terpesona dengan kecantikan putri dan bermaksud melamarnya, tetapi lamaran itu ditolak dengan cepat.Tidak putus asa, Bandung Bondowoso bersikeras pada pendiriannya. Akhirnya, Roro Jonggrang menyetujui dengan dua syarat yang sangat sukat dinalar, yaitu pangeran harus membangun sumur bernama Jalatunda dan ia harus membangun seribu candi dalam waktu satu malam. Pangerann yang telah jatuh cinta itu pun menyetujui syarat Roro Jongggrang.

Menggunakan kekuatan gaib, pangerann dengan cepat menyelesaikan bangunan sumur dan dengan bangga menampilkan karyanya pada putri. Namun dengan liciknya, putri malah mendorong pangeran ke dalam sumur, kemudian Patih Gupolo menumpuk batu ke dalamnya dan mengubur hidup-hidup. Dengan susah payah, Bandung Bondowoso berhasil lolos. Untuk memenuhi syarat yang kedua, Bandung Bondowoso bersemedi dan memanggil jin di bumi, jin merupakan balatentara pangeran  yang dapat dipanggil dalam waktu sekejab. Dengan bantuan mereka, ia telah membangun 999 candi dan mulai mengerjakan yang terakhir.Untuk menggagalkan usahanya tersebut, sang putri dan pelayan menyalakan api di timur dan menumbuk pagi (kegiatan tradisional di kala pagi). Taktik ini berhasil mengecoh para jin,Para jin berpikir bahwa matahari akan segera terbit, mereka pun lari masuk ke bumi dan meninggalkan candi terakhir yang belum selesai.

Bandung Bondowoso mengajak Roro Jonggrang ke tempat pembuatan candi. Roro Jonggrang segera menghitung jumlah candi. Ternyata, jumlah candi hanya 999 buah, ia menyatakan syarat kedua tidak terpenuhi, Bandung Bondowoso terkejut mengetahui hal itu. Ia menjadi sangat murka. Sambil menatap tajam pada Roro Jonggrang, Ia mengatakan,” Kalau begitu, kau saja yang melengkapi,” ujar dia sambil mengarahkan jarinya pada Roro Jonggrang.Seketika, Roro Jonggrang berubah menjadi patung batu. Menurut kisah tersebut, Roro Jonggrang tetap berada di sisi utara Candi Prambanan. Roro Jonggrang tetap seperti patung permaisuri Siwa, Durga. Hingga kini, tempat ia tinggal disebut Candi Roro Jonggrang. Sedangkan, candi-candi yang dibangun Bondowoso disebut Candi Sewu. (Sumber : https://regional.kompas.com/read/2022/02/13/165338278/cerita-singkat-roro-jonggrang-jumlah-candi-patung-dan-kutukan-bandung?page=all.)

Pesona Candi Prambanan ( sumber https://www.bingkaibanua.com/2019/04/ )

Cerita Roro Jonggrang mengandung beberapa pesan moral yang sangat berharga bagi perempuan Indonesia. Roro Jonggrang adalah seorang perempuan yang pintar, cerdik, dan ia mampu mengalahkan kejahatan dengan cara yang cerdas serta kreatif. Hal ini dapat dijadikan inspirasi bagi perempuan Indonesia modern untuk menjadi cerdas, berani, dan kreatif dalam menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan.

Kontributor : Ida Setyawati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *