Tancap Gas di Hari Kedua
Salah satu kegiatan siswa SMK Negeri Kudu untuk mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya,dan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, kreativitas, dan keterampilan agar dapat menciptakan manusia yang memiliki sumber daya yang berkualitas baik adalah PKL (Praktik Kerja Lapangan). Manfaat PKL antara lain untuk mendapatkan pengalaman kerja dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa. PKL dapat melatih dan menunjang kemampuan yang telah dipelajari di sekolah untuk diterapkan pada dunia kerja.

Gelombang kedua PKL dari kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif SMK Negeri Kudu diberangkatkan tanggal 13 Februari 2023. Banyak titik DU/DI yang menjadi tempat PKL antara lain divisi bengkel dari PT Putra Restu Ibu Abadi (PT PRIA) Mojokerto, Sebanyak 3 siswa diberangkatkan terdiri dari 2 siswa dan 1 siswi. Gelombang kedua ini agak beda dari sebelumnya karena ada seorang srikandi otomotif yang akan ikut berkiprah di PT PRIA. Ketiga siswa tersebut diterima dengan baik oleh bapak Suwarta (kepala bengkel), bapak Anam (staf administrasi) dan bapak Mujiono (pembimbing lapangan dari pihak bengkel).
Setelah menerima arahan dari kepala bengkel ketiga siswa diperkenankan untuk berkenalan dengan seluruh karyawan, melakukan observasi seluk beluk bengkel, dan diharapkan segera adaptasi dengan lingkungan kerja.

Jam kerja bengkel ini untuk siswa PKL terdiri dari 2 shift, pukul 08.00-12.00 shift 1 dan 12.00 – 16.00 shift 2. Hari kedua langsung terjun bergabung dengan para karyawan. Menariknya pihak bengkel memberikan challenge, jika pada shift 1 siswa PKL sudah bekerja maksimal sesuai arahan pembimbing maka diperkenankan istirahat dan mengisi buku agenda harian di rumah untuk ditandatangankan ke pembimbing DU/DI esok hari. Hal ini sangat memotivasi siswa PKL. “Saya harus bekerja dengan baik supaya saya bisa pulang lebih cepat “, ungkap Putra, salah satu dari siswa PKL.

Memanfaatkan video call bersama anggota grup WhatsApp dengan pembimbing sekolah, ke tiga siswa PKL ini merasa bukan menjadi beban atas challenge yang diberikan malah bersemangat karena proses kerjanya diapresiasi oleh pihak bengkel. Saat pembimbing sekolah menanyakan, apakah pekerjaan hari ini pernah dijarkan di sekolah, ketiganya serentak menjawab ‘ya’. Fery menambahkan, “di sekolah diajarkan pemeliharaan chasis, di bengkel ini penerapannya.”

Lain dengan Vera, “ pak…, saya disuruh pegang mesin las, grogi pak…disuruh pasang electrode sampai kebalik.” Meskipun semua tertawa, dengan sabar karyawan / pembimbing semuanya mengajari dengan baik dan enjoy bekerja hari ini. Di akhir VC kali ini pembimbing sekolah mengajak untuk berkomitmen, malas akan tergilas, kerja keras mendapat puas.
(admin/zen)