Tulang Sehat dengan Sholat Duha

Islam adalah agama yang sempurna. Islam mengatur manusia dari bangun tidur hingga tidur kembali, dari lahir hingga mati. Peraturan islam yang sangat sempurna tadi maka patut kita untuk selalu bersyukur, karena setiap kali kita bersyukur maka akan ditambahkan pula nikmat yang lainnya dari Allah SWT. Rasa syukur salah satunya adalah mensyukuri nikmat atas pemberian kesehatan dalam tubuh, termasuk pemberian tulang belulang pada kita sebagai penyangga tubuh agar mampu tegap berdiri.

Hari kedua Pondok Romadhon SMK Negeri Kudu semakin bersemangat. Termasuk bapak / ibu guru pengisi kajian, tidak hanya penyampaian materi kegiatan di kelas tapi para siswa juga diajak praktek langsung shalat duha yang merupakan shalat sunnah  dikerjakan pada pagi hari, dimulai ketika matahari mulai naik sepenggalah atau setelah terbit matahari  sampai sebelum masuk waktu zhuhur ketika matahari belum naik pada posisi tengah-tengah.   Jumlah rakaat sholat duha ialah minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat. Sholat sunah ini dilakukan secara sendiri atau tidak berjamaah.

Penyampaian materi dari Ibu Nuriana, S.Pd

Sesuai dengan sabda Nabi yang menyebutkan bahwa pada pagi hari diwajibkan bagi seluruh persendian (tulang) di antara kalian untuk bersedekah. Maka setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir adalah sedekah. Begitu juga amar maruf (memerintahkan kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat duha sebanyak 2 rakaat. (HR. Muslim).

Tulang dalam tubuh tersusun oleh 360 tulang, menjadi kewajiban bagi kita untuk mengajak tulang tersebut bersyukur pada Sang Pencipta. Salah satu bentuk rasa syukur atas pemberian tulang adalah selalu digerakkannya tulang melalui ibadah, baik mahdhah maupun ghairu mahdah. Banyak Ibadah yang memerlukan gerakan, seperti ibadah shalat lima waktu. Tidak hanya shalat, ibadah dalam bentuk mencari nafkah, ibadah haji, serta ibadah-ibadah lainnya yang harus menggerakkan tulang-belulang kita. Oleh karena itu, salah satu bentuk mensyukuri nikmat pemberian tulang adalah dengan selalu menggerakkannya dalam ibadah, seperti shalat duha.

Sholat Duha di Masjid Al-Haidar SMK Negeri Kudu

Mengutip pendapat dr. Achmad Zaki, SpOT, M.Epid.,  Shalat duha adalah solat yang memiliki waktu yang baik untuk kesehatan tulang, penelitian tentang efek sinar ultraviolet (UV) yang diukur berdasarkan daya pancar dari pasien geriatri *) menunjukkan bahwa waktu sinar matahari yang paling baik saat memancarkan sinar UV adalah pada waktu disunnahkannya solat dhuha. Sinar UV yang aktif pada waktu itu adalah sinar UV-B yang nantinya akan mengaktifkan prekursor **) vitamin D menjadi semi aktif yang akan disimpan dan diaktifkan untuk memperbaiki integritas tulang

Gen Z, cerdas dan berkarakter

Shalat Dhuha, merupakan salah satu cara mensyukuri kesehatan adanya tulang, yaitu dengan mengajaknya bergerak untuk beribadah kepada Allah SWT. Kita tidak bisa menyedekahkan 360 tulang kita maka diganti dengan shalat dhuha.

Doa sholat duha

Allahumma innad-duhaa’a duhaa’uka wal bahaa’a bahaa’uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal ‘ismata ‘ismatuka.

Artinya: “Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikanMu, keindahan itu keindahanMu, kekuatan itu kekuatanMu, kekuasaan itu kekuasaanMu, dan perlindungan itu, perlindunganMu”

Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu’assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita ‘ibaadakash-shalihiin.

Artinya, “Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu.”

Note :

*) pasien  Lanjut Usia dengan multi penyakit dan/atau gangguan akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara terpadu dengan pendekatan Multidisiplin yang bekerja secara Interdisiplin

**) prekursor  adalah senyawa yang berpartisipasi dalam reaksi kimia yang menghasilkan senyawa lain.

(admin/fatih/zen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *