JOMBANG – SMKN Kudu di Desa Tapen, Kecamatan Kudu memiliki komitmen kuat mencetak generasi siswa berprestasi. Sehingga, ke depan bisa menjadi sekolah bertabur bintang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMKN Kudu Khasanuddin menuturkan, pihaknya punya visi yang kuat. Meski secara geografis letak sekolah berada di wilayah pinggiran tetap bisa melahirkan siswa berprestasi. ”Visi kita kalau diakronimkan ini menjadi sekolah bertabur bintang,” kata Khasanuddin kepada Jawa Pos Radar Jombang, Selasa (17/5) kemarin.
Dijelaskan, maksud dari visi itu, yakni bisa mencetak generasi siswa handal. Memiliki prestasi baik bidang akademik maupun non-akademik. ”Jelas dari berbagai hal kita memiliki banyak tantangan, tapi dua tahun terakhir anak-anak bisa meraih prestasi,” imbuh dia.
Di antara prestasi di bidang akademik yang berhasil diukir siswa SMKN Kudu, yakni menjadi juara lomba kompetensi siswa (LKS) tingkat provinsi. ”Alhamdulillah, salah satu siswa kita M Iqbal berhasil meraih juara dua LKS 2021 di SMKN 3 Jombang,” ujar Khasanuddin.
Salah satu siswanya yang berada di kelas 11 itu juara dua Wall and Floor Tilling Lomba LKS SMK ke-30 Jawa Timur. ”Sebenarnya secara keseluruhan kita mengirim enam peserta dan lolos semua. Satunya dapat juara dua,” ujar dia.
Tidak hanya tahun lalu, lanjut Khasanuddin, sebelum pandemi Covid-19 menyerang, siswanya juga ambil bagian dalam lomba itu. ”Ketika itu anak-anak juga berhasil lolos ke provinsi peringkat empat,” terang Khasanuddin.
Dari situ para siswa semakin termotivasi untuk merengkuh prestasi-prestasi lainnya. Sehingga pihaknya mencanangkan sekolah berada di Utara Brantas bisa melahirkan siswa berprestasi. ”Harapan kita, tahun depan bisa meningkat lagi. Sehingga bisa masuk sampai nasional,” lanjut dia.
Berikut untuk non-akademik, diharapkan ada yang berprestasi. ”Memang sekarang masih belum bisa, sekarang kita masih membangun dan meningkatkan kesadaran anak-anak untuk berprestasi,” ujar Khasanuddin.
Paling awal, lanjut dia, yakni menumbuhkan mentalitas juuara para siswa. ”Sekarang sudah ada gamabaran, untuk non-akademik kami optimistis dengan potensi siswa yang kami miliki,” tutur dia.
Dari banyaknya kegiatan ekstrakurikuler sekolah, menurutnya, beberapa sangat bisa diandalkan. Di antaranya cabang olahraga atletik dan futsal. ”Yang sifatnya fisik Insya Allah anak-anak bisa bersaing. Futsal kemarin meraih juara dua tingkat kecamatan,” papar Khasanuddin.
Saat ini pihaknya terus berupaya agar siswa punya mental juara. ”Sekarang kita membangun keberanian anak-anak bisa bersaing. Karena mental ini merupakan pondasi utama untuk berprestasi,” kata Khasanuddin.
Lahirkan Lulusan Profesional, Produktif dan Kompetitif
SEMENTARA itu, SMKN Kudu juga memiliki visi melahirkan lulusan profesional, produktif dan kompetitif. Salah satu upaya sekolah, yakni menjalin kerja sama dengan Dudi (Dunia usaha dan dunia industri).
”Mencetak lulusan profesional maksudnya sesuai dengan program keahlian. Kemudian produktif, ini tidak hanya mengandalkan dari sekolah, butuh improvisasi, lalu kompetitif ini mampu bersaing,” kata Plt Kepala SMKN Kudu Khasanuddin.
Dijelaskan, kerja sama dengan Dudi sudah berjalan. Di antaranya program keahlian Bisnis Konstruksi dan Properti. ”Kita bekerja sama dengan PT VUB (Varia Usaha Beton) merupakan anak perusahaan Semen Gresik,” imbuh dia.
Kerja sama dengan perusahaan itu, yakni berkaitan proses produksi paving. Sudah ada SDM dikirim hingga peralatan. ”Harapannya ke depan bagaimana hasil anak-anak (produksi paving, Red) bisa terjual ke sana. Tentunya dengan kualitas yang sesuai,” lanjut Khasanuddin.
Nantinya juga ada perwakilan perusahaan turun melakukan evaluasi hasil produksi para siswa. ”Semacam pendampingan untuk quality control,” terang dia.
Selain dengan perusahaan itu, untuk pengembangan program keahlian lainnya, SMKN Kudu juga menjalin kerja sama dengan perusahaan lain. ”Kemarin juga ada dua siswa ikut di PT Inka Madiun, cuma kuotanya terbatas,” papar dia.
Terbaru, yakni dengan PT Citicon Nusantara berkaitan dengan bata ringan. Namun, sementara belum sampai proses produksi. ”Jadi bagaimana memasang bata ringan. Akan kita tindaklanjuti lagi, selain pemasangan juga produksinya bagaimana, sehingga mirip dengan PT VUB,” terang Khasanuddin.

Untuk program keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) juga demikian, bekerja sama dengan Auto 2000. ”Ke depan harapannya anak-anak tidak hanya ujian, tetapi juga perusahaan mengirim tenaga untuk mengajar,” tandasnya.

SMKN Kudu memiliki 1.016 siswa terdiri dari lima program keahlian. Masing-masing Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Pemesinan, Bisnis Konstruksi dan Properti (BKP), Design Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB).
(fid/naz/riz)
Reporter: Ainul Hafidz
Sumber: Radar Jombang, Jawa Pos.