SMK Negeri Kudu Melaju dengan Edu Garden Care: Menanam Sayur, Menumbuhkan Jiwa Wirausaha

SMK Negeri Kudu Melaju dengan Edu Garden Care: Menanam Sayur, Menumbuhkan Jiwa Wirausaha

SMK Negeri Kudu terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pembelajaran yang bermakna dan berdampak nyata bagi siswa. Melalui program inovatif bertajuk Edu Garden Care: Membangun Budaya Wirausaha, sekolah ini mengubah lahan kosong menjadi ladang pembelajaran yang hidup. Program ini tidak hanya mengajarkan teknik bercocok tanam, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya kecukupan gizi, ketahanan pangan, dan semangat kewirausahaan sejak dini.

Bibit unggul, semangat tumbuh. Dari tangan siswa, harapan masa depan mulai ditanam

Tomat tumbuh subur, bukti kerja keras dan cinta pada bumi. Dari kebun sekolah, lahir semangat wirausaha

Dengan pendekatan Pembelajaran Mendalam, siswa diajak untuk mengalami langsung proses menanam, merawat, hingga memanen berbagai jenis sayuran seperti terong, kangkung, tomat, dan lainnya. Kegiatan ini menjadi wahana integrasi lintas mata pelajaran, khususnya KIK (Kreativitas, Inovasi, dan Kewirausahaan), yang menghubungkan teori dengan praktik nyata. Siswa belajar bahwa menanam bukan sekadar aktivitas agrikultur, tetapi juga bagian dari solusi atas isu pangan dan gizi di masyarakat.

Dari kebun ke kemasan, dari kemasan ke pasar. SMK Negeri Kudu menanam semangat wirausaha sejak dini

Panen dikemas, dijual, dan dibanggakan. Edu Garden Care hadir di toko sekolah sebagai bukti nyata Pembelajaran Mendalam

Momentum panen pada 25 September menjadi titik balik yang menggembirakan. Sayuran hasil kerja keras siswa dikemas secara menarik dan dipasarkan melalui toko sekolah serta media sosial. Proses ini mengasah keterampilan promosi digital, komunikasi bisnis, dan manajemen produk. Siswa belajar membuat konten promosi, menentukan harga jual, dan berinteraksi dengan konsumen secara langsung. Dari sini, jiwa kewirausahaan mulai tumbuh, bukan sebagai teori, tetapi sebagai pengalaman nyata yang membekas.

Bapak Sadak, selaku pembimbing kegiatan, menyampaikan bahwa program ini bukan hanya tentang menanam sayur, tetapi juga menanam nilai. “Kami ingin siswa belajar dari tanah, dari proses, dan dari kerja sama. Edu Garden Care adalah ruang belajar yang hidup, tempat karakter dan keterampilan tumbuh bersama,” ujarnya penuh semangat. Ia juga menekankan pentingnya pendampingan reflektif agar siswa memahami makna di balik setiap aktivitas yang mereka lakukan.

Salah satu siswa, Mukhlisin, mengaku sangat antusias mengikuti program ini. “Saya jadi tahu cara menanam, mengemas, dan menjual. Rasanya bangga waktu sayuran hasil kerja kami dibeli orang. Saya jadi ingin punya usaha sendiri nanti,” tuturnya dengan mata berbinar. Bagi Mukhlisin dan teman-temannya, Edu Garden Care bukan sekadar tugas sekolah, tetapi pengalaman yang membuka wawasan dan membangun rasa percaya diri.

“Kami percaya bahwa pendidikan terbaik adalah yang menyentuh hati dan membentuk karakter. Melalui Edu Garden Care, setiap benih yang ditanam di tanah sekolah, tumbuh bersama karakter, cita-cita, dan jiwa kewirausahaan siswa. Dari tanah sekolah yang subur, kami ingin tumbuh generasi yang tangguh, kreatif, dan siap berkontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa.” Ujar Ibu Erna Kusrini, S.Pd., M.MPd, Kepala SMK Negeri Kudu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *