Tingkat keberhasilan satuan pendidikan tidak hanya diukur dari Input dan Proses pembelajaran tetapi juga dilihat kelulusan ( untuk kelas XII ) dan kenaikan kelas ( untuk kelas X dan XI). Untuk kelas XII barometernya seberapa banyak Output (lulusan) terserap di Dunia Usaha / Dunia Industri dan yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Betapapun baiknya input dan kegiatan pembelajaran, namun jika tingkat kelulusan / kenaikan rendah maka satuan pendidikan dianggap gagal dalam menyiapka peserta didik menuju jenjang yang lebih tinggi.

Para pengawas UAS bersemangat memasuki ruangan
Terkait dengan kelas X dan XI salah satu standar yang dapat mengukur keberhasilan siswa ke tingkat berikutnya adalah dengan mengadakan Ujian Akhir Semester Genap. Bagi guru, UAS ini merupakan serangkaian tugas yang melekat, yaitu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi. Selain pengetahuan dan ketrampilan, indkator pencapaian keberhasilan adalah terbentuknya sikap dan karakter Profil Pelajar Pancasila.
Sesuai komitmen keberhasilan seluruh stakeholder SMKN Kudu sekaligus untuk mengukur kemampuan dan daya serap siswa maka dilaksanakan UAS berbasis smartphone kali ini sangat bermanfaat dalam hal-hal sebagai berikut,
- Barometer daya serap dan kemampuan siswa dalam mengikuti mata pelajaran yang bersangkutan.
- Untuk memetakan siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah yang menjadi bahan untuk pertimbangan kenaikan tingkat.
- Perolehan hasil yang bagus bisa dimanfaatkan untuk berkompetisi masuk Perguruan Tinggi Negeri dari berbagai jalur.
- Untuk mata pelajaran produktif pencapaian yang tinggi bisa dipakai berkompetisi di ajang LKS ( Lomba Kompetensi Siswa ) yang tentu saja akan menaikkan “harga jual” siswa tersebut setelah tamat.
- Bagi satuan pendidikan pelaksanaan UAS ini merupakan salah satu pelaksanaan regulasi dari Kementrian Pendidikan, Riset dan Teknologi.
- Mendidik siswa rajin, tertib, mau belajar dan berfikir analitis.

Pengaturan tempat duduk berselang seling beda tingkat mengurangi terjadinya kecurangan
Pada pelaksanaan UAS Genap ini siswa diharapkan tidak berbuat curang pada ujian berlangsung seperti mencontek, membawa contekan, membuka buku dan memanfaatkan smartphone dengan bijak. “Setiap siswa berhak mendapatkan nilai terbaik, tetapi sebaik-baiknya nilai diperoleh dengan kejujuran sesuai usaha belajar dan nilai tinggi tidak berguna jika tidak didampingi ilmu”.
Penulis : Sugiono
Editor : Zainal Fanani