UAS Genap Langkah Menuju Anak Tangga Berikutnya

.

Uajin Akhir Semester genap merupakan tes atau evaluasi terhadap pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester dengan tujuan menilai kemajuan belajar peserta didik terhadap materi pembelajaran yang diberikan guru. UAS ini berguna untuk mengukur dan menilai kompetensi peserta didk sehingga guru bisa menentukan apakah peserta didik tersebut pada tingkat yang lebih tinggi atau tidak.

Kelas X akan naik ke tingkat XI dan kelas XI akan naik tingkat ke XII. Kehidupan itu ibarat tangga. Prosesnya merupakan anak-anak tangga yang harus dilalui.Tiap orang berada pada tiap-tiap anak tangga yang berbeda.Namun ada kalanya 2 atau beberapa orang menempati anak tangga yang sama, ada yang terus melangkah maju untuk menuju anak tangga teratas, ada yang berhenti sejenak di salah satu anak tangga, ada yang berhenti lama… dan seolah takut untuk melangkah ke anak tangga berikutnya. Tiap-tiap orang punya berbagai pilihan dalam hidupnya. Dan hanya orang tersebut yang dapat menentukan sendiri pilihan-pilihan dalam hidupnya. Sama halnya dengan peserta didik yang saat ini melaksanakan UAS genap, berarti sedang berada pada suatu anak tangga dan siap melangkah pada anak tangga berikutnya dengan situasi dan challenge yang baru pula.

Ada banyak pelajaran yang bisa didapatkan disekitar kita, dari mulai yang dianggap biasa hingga istimewa, yang bila direnungkan menjadi pelajaran yang tidak akan pernah terlupakan.Tentang anak tangga, sudah ada beberapa filosfi muncul karenanya;“Jika engkau tidak melangkah ke anak tangga pertama, maka engkau tidak akan sampai ke tangga berikutnya” yang bisa dijabarkan; “bila engkau takut mencoba atau melangkah, maka engkau tidak akan pernah sampai pada kemajuan hidup”.Terkadang tanpa disadari saat menaiki anak tangga tersebut tubuh akan membungkuk, dan saat menuruninya, ia menjadi tegap. Setiap kali naik-turun tangga, ataupun mendaki-menuruni gunung, tubuh kita akan berpola sama, seolah ia memberikan kita semua pelajaran.Pada dasarnya kehidupan ini ada naik dan juga turun, kadang ada diatas dan terkadang ada dibawah. Inilah kehidupan, berputar seperti roda.Dari naik-turun tangga, mendaki-menuruni gunung, tubuh kita mengajarkan untuk tetap “merendah diri” membungkuk, saat menikmati jalan kesuksesan, jangan sampai sombong, lupa diri ataupun riya’ dan berusaha untuk selalu “bersabar” tegap, tatkala sedang di uji.Ah, betapa Allah menciptakan semua dengan tidak sia-sia. Semoga kita bisa mengambil hikmah darinya.  ( https://m.facebook.com/Haruntsaqif/photos/a.588312027980143.1073741828.585827368228609/916734438471232/?type=3&comment_tracking=%7B%22tn%22%3A%22O%22%7D&locale=es_LA )

Mengutip tulisan dari Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo, populer dengan dipanggil Hamka adalah seorang ulama, filsuf, dan sastrawan Indonesia yang berkarier sebagai wartawan, penulis, dan pengajar, Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua”

(admin/zen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *