Apresiasi Puisi : Di Puncak Ramadhan

Apresiasi Puisi : Di Puncak Ramadhan

Dalam puisi yang berjudul Di Puncak Ramadhan penyair banyak memanfaatkan sajak dan diksi serta imajinasi sebagai dasar pokok dalam penyusunan puisi. Hal tersebut terasa dalam pemakaian variasi  vokal di akhir larik tiap bait. Pemakaian diksi yang konsisten dengan pemakaian kata : tirai, kalbu, syahdu, fitri, lubuk hati dll.

Dalam puisi puncak ramadhan penyair lebih fokus pada topik maksimalisasi ibadah sepuluh hari terakhir ramadhan. Penyair lebih banyak beramanat pada pembaca sebaiknya sepuluh hari terakhir ini lebih banyak meningkatkan berbagai ibadah dengan khusyuk sehingga kita akan mendapatkan kemenangan dan fitri

Dalam puisi puncak Ramadhan penyair mengekspresikan perasaan berupa kerinduan , dekat pada Sang Pencipta serta kejernihan jiwa,  juga dalam puisi Di Puncak Ramadhan ini bernada / bersikap motivasi, mengajak dan mendorong ke arah kebaikan. Suasana pembaca setelah mendalami puisi tersebut hati pembaca akan tenang dan tergugah untuk berbuat lebih baik. ( Sugiono )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *