Kegiatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1445 H / 2024 di SMK Negeri Kudu berlangsung selama dua hari, yakni pada tanggal 6 Februari 2024 dengan agenda lomba antar kelas meliputi qiroah, kaligrafi, pembacaan sholawat nabi dan kitobah. Puncak acara di tanggal 7 Februari 2024 pengajian umum oleh K.H Nur Hadi atau lebih dikenal dengan sebutan Mbah Bolong dari Jombang.

Mahalul Qiyam
Kepala SMK Negeri Kudu, Ibu Amiroh, S.Kom., M. Kom dalam sambutannya mengajak seluruh warga SMK Negeri Kudu untuk lebih dalam merenungi makna Isra’ Mi’raj yang di dalamnya mengajarkan perintah sholat. Kilas balik tentang sejarah perjalana dari Masjidil haram ke Masjidil Aqsa dan berlanjut ke Sidratul Muntaha. Pembelajaran ini sangat perlu diimplementasikan dalam bentuk keseharian di lingkungan masing-masing.

Tausiah dari Mbah Bolong
Semangat rasa religius yang tinggi nampak pada raut wajah peserta didik dan bapak/ibu guru yang hadir di lokasi Aula Shandyakala. Mereka begitu antusias menyimak ceramah agama dari Mbah Bolong yang bertemakan “Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW Membangun Ukuwah Islamiyah Demi Menggapai Kesuksesan”. Banyak sekali pelajaran yang dapat kita petik dari kisah-kisah Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan menuju langit ketujuh dengan ditemani oleh malaikat Jibril untuk diberikan amanah yang luar biasa dahsyat oleh Allah ta’ala, berupa perintah Sholat 5 waktu.

Ramah tamah dengan Mbah Bolong
“Perang itu berat, namun perang yang lebih berat lagi adalah melawan rasa malas untuk ibadah sholat”, terang Mbah Bolong. Mbah Bolong juga berpesan agar kita senantiasa menjaga sholat kita sehari-hari. Hal itu diibaratkan dengan lagu Lir-ilir yang salah satu liriknya yakni lunyu-lunyu penekno, yang dimaknai bahwa meskipun sholat itu terasa berat (lunyu), namun harus tetap dijalani (kudu dipenek).
(admin/wid/nis/zen)